27 October 2007

Tak Sempat Foto Bersama...






Perjalanan mudik yang awalnya kami sangka akan macet dan melelahkan, ternyata tak seperti dugaan kami. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan menyenangkan hingga Ayah berencana tahun depan Insya Allah kami ingin pulang lagi. Horee..
Kamis (10/10) pukul 11.00 pesawat Citylink yang kami tumpangi terbang ke Bandung. Tumben tidak delay. Sekitar pukul 12.25 sudah landing di Bandara Husein Sastranegara. Kakak Naomi sempat heran melihat kondisi bandara yang memang lebih "sederhana" di banding Bandara Hang Nadim Batam.
"Kok bandaranya kayak gini ya Yah?"cetus dia saat kami sedang menunggu bagasi. Ayah cepat-cepat meletakkan jari telunjuk di mulut. Tanda Kakak diminta tak banyak berkomentar lagi (lha iya lah...di kota orang gitu lho!)
Perjalanan dilanjutkan ke kantor Tribun Jabar di jalan Malabar Bandung. Kami memang memesan tiket travel dengan alamat penjemputan di kantor yang masih satu grup dengan perusahaan tempat Mama bekerja.
Ketemu dengan pak Mac, mbak Hasanah, pak Cecep, pak Asmadi dan teman-teman Tribun Jabar lain yang selama ini cuma dikenal di awang-awang aja. What a kindly people!
Jam 19.00 WIB travel datang menjemput tapi jam 21.00 baru keluar kota Bandung. Perjalanan benar-benar lancar tanpa macet. Sempat sih terhenti di Nagrek, tapi itu cuma sekitar 20 menitan karena kebetulan ada kereta melintas.
Pukul 00.30 WIb sampai di Ciamis di tempat perhentian travel dan sekalian ketemuan dengan Pakdhe Anto (kakaknya Ayah) yang dinas di Polres Ciamis. Kebetulan rumah makannya dekat dengan kantor dan rumah Pakdhe. Setelah sahur bersama, kami melanjutkan perjalanan ke Purwokerto. Meski kami pulang pada H-2, ternyata jalur selatan benar-benar bebas macet. Hanya butuh waktu sekitar tiga jam, kami sudah sampai di rumah ibu di daerah Karanglewas Purwokerto.
Sejak kami tiba, tamu terus berdatangan di rumah ibu. Selain bersilaturahmi dalam rangka lebaran, ibu mertua juga punya gawe mantu Om Toro (adik laki-laki ayah satu-satunya). Pernikahan yang sedianya dilaksanakan 4 November akhirnya diubah pada 19 Oktober setelah pihak keluarga tahu bahwa kami pulang.
Bisa dibayangkan betapa sibuknya keluarga ayah mempersiapkan pernikahan tersebut. Itu sebabnya, untuk sekadar potret bersama saja kami tak sempat...(*)

2 comments:

bundanya i-an said...

hai..hai.. tau mampir ke bandung aku jemput... he..he...
gmana kabar purwokerto.. hua..hua.. kangen.. kemaren aku gak mudik..insyaallah akhir taon he..he..

Unknown said...

assalamualaikum pen.. wah bagus ya anak-anaknya. kayak ibunya jugak punya lesung pipit (benar khan, kalau ngak salah)... saya juga punya 2, satu putra Amirul Haziq dan keduanya putri Nur Izzah.. satu 6 tahun, dan 5 tahun. Insya-Allah tahun 2008 masuk SD (sekolah rendah)...

mona91