18 June 2008

In the Night Garden...


Ini judul serial anak-anak yang diputar Kids Central, salah satu stasiun televisi Singapura. Sejak mulai diputar sebulan belakangan ini tiap jam 8 pagi (weekdays), adik Shaki langsung jatuh hati pada para tokoh di serial berdurasi 30 menit ini. Ada Upsy Daisy si gadis centil, Makka Pakka dengan sepeda mungilnya, Haahoos si bantal lucu raksasa, trio Tumbliboos, Igglepiggle yang selalu membawa selimut merahnya, Ninky Nonk si kereta api, Pinky Ponk si balon udara, Pontipines dan Wottingers.
Serial produksi BBC London ini memang diperuntukkan untuk anak-anak pre school sehingga lebih banyak berisi adegan gerak dan gaya. Misalnya gaya yang diperlihatkan si boneka cokelat Makka Pakka yang senang sekali membersihkan batu-batuan atau apapun yang ia temui agar semua terlihat rapi. Atau adegan Upsy Daisy yang berteman akrab dengan Igglepiggle dan selalu bermain bersama di kebun yang hijau.
Setiap pagi sehabis mandi, adik selalu bersiap di depan televisi sambil menanti aksi para penghuni In the Night Garden. Dan biasanya saat seperti inilah saat yang tepat untuk menyuapi adik yang belakangan sudah mulai susah makan. Sambil sesekali mengikuti gaya mereka entah itu menari, jalan atau lompat-lompat('kali jadi mirip orang gila yah...ha...ha), adik biasanya nggak sadar bisa dapat suapan cukup banyak. Alhamdulillah. Moga-moga serialnya diputar agak lama sehingga sarapan adik tetap bisa menyenangkan.(***)

04 June 2008

I Miss Them...



Akhirnya sampai juga kiriman foto jadoel dari Bunda Nea. Foto-foto bersama saudara dan para sepupu ini, seingat Mama sih diambil pas lagi seru-serunya Agustusan di Prajuritan Atas Wonosobo. Hmm...kira -kira diambil tahun 1981 atau 1982-an. Pokoknya tahun-tahun dimana kamera masih menjadi barang yang belum familiar buat kita lah.
Foto atas yang paling kiri berbaju kembang-kembang merah adalah Riyani, anak bungsunya Mak-e, kakaknya ibu. O..ya, dari kecil, kami sudah terbiasa "dipelihara" Mak-e, terutama untuk urusan makan dan mandi. Kalau sesuai istilah dan silsilah kekeluargaan, kami harusnya memanggil Mak-e dengan sebutan Bu Dhe, tapi mungkin karena kami juga sudah diurus seperti anaknya sendiri, kami memanggilnya Mak-e yang berarti emak atau ibu.
Sebelah Riyani, sapa ya (he..he..he). Tapi rambut keritingnya itu bukan asli lho alias korban uji coba salon Bulik Wiwin. Alasan dikriting sih, katanya biar rambutnya keliatan kembang dan banyak (nah loh...yang ada malah jadi kemerahan gitu seperti rambut jagung).
Nah yang krucil kecil bergaya tarzan itu adalah Bunda Nea (hi..hi giginya itu lho). Pokoknya kemanapun kami pergi, dia pasti ngintil. (tapi kalau dilihat-lihat kok wajahnya jadi mirip adik Shakila ya). Sebelahnya adalah Ita, anaknya Bulik Yul (adiknya Ibu), sebelahnya lagi om Amin (adik Mama nomor dua). Nah yang kejempet kecil pakai baju coklat adalah Aan (anaknya Paklik Yanto, adiknya ibu juga). Di dekat Aan, yang giginya kayak kelinci dan senang banget sama si Unyil adalah Abah Yanuar (adiknya Mama persis). Lihat rambutnya, mirip Adi Bing Slamet pas masih kecil kan?
Sebelah yang kecil pakai celana merah dan ompong adalah Nanung, anaknya Bulik Tri (adiknya ibu yang nomor dua). Nah yang paling ujung adalah Santo, kakaknya Riyani.
Kalau foto yang di bawahnya, ini diambil oleh fotografer keliling yang dibooking untuk sesi pemotretan keluarga (cieee..). Tapi ya itu, karena sekelas foto keliling kampung, si bapaknya ini nggak pernah memberi aba-aba pada kami untuk berekspresi. Misalnya: ayo dik..semuanya teriak Cheerssss! Yang ada malah jeprat jepret menghasiskan roll film. Maka liat saja aksinya Om Amin (yang duduk di vespa belakang). Kayak lagi nahan mau pup. Ha...ha. Atau gaya galak gadis berbaju biru (sopo tho kuwi) yang tegang seperti sedang melihat maling ayam.
Tapi whatever...seeing this pictures, I miss them and my past so much...!(***)