30 May 2007

Adik Mulai Lancar Berjalan


Sejak satu bulan ini, rumah semakin terlihat sibuk saja. Pasalnya Adik Shaki mulai senang berjalan-jalan dari satu ruang ke ruang lain. Kayak tuyul....ithak ithik, kata Ayah. Kadang-kadang kami semua dibuat panik mencari-cari dia. Tau-tau, adik kami temukan ada di kamar Kakak lagi bongkar-bongkar lemari. Kapan lagi, dia tiba-tiba menghilang dan tau-tau sudah ada di dalam lemari pakaian. Meski kadang membuat kami jantungan, tapi tetap saja semua yang dia lakukan selalu terlihat lucu.
Tak cuma senang muter-muter di dalam rumah, adik juga paling senang diajak jalan-jalan keluar. Malah setelah jalan di sekitar kompleks, dia selalu nangis tiap diajak masuk rumah. Tapi dua hari yang lalu, adik sempat rewel terus. Padahal badannya tidak panas dan tidak mencret. Baru setelah dibawa ke nenek ompong, tukang urut langganan, adik tidak rewel lagi. Kata si nenek, adik kecapekan. Biasa katanya, kalau anak lagi belajar jalan, biasanya selalu begitu. Nyatanya setelah dipijat, adik tidak rewel lagi.
Sebenarnya dalam kacamata medis, pijat pada bayi juga baik dilakukan. Tak hanya di Indonesia, bahkan di Eropa dan Amerika, pijat bayi dilakukan tak sekedar untuk rileksasi saja. Tetapi ada manfaat lain seperti anak jadi doyan makan, gampang buang air dan nyenyak tidur, karena peredaran darah di beberapa otot di buat lancar dengan metode pijat tersebut. Tapi tentu saja harus dilakukan oleh orang-orang terlatih dan berpengalaman atau dengan panduan tertentu jika ingin melakukan sendiri. Salah-salah justru membuat bengkak atau tambah sakit gara-gara salah urut.(*)

27 May 2007

Refreshing...Harus Itu!

Hari Minggu pagi, Mama, Kakak dan Adik mengantar Ayah ikut Fun Bike di PT Shimano Batam. Sampai di halaman perusahaan yang cukup luas, orang-orang lengkap dengan sepeda dan kostum mereka, sudah mulai bersiap mengikuti acara rutin yang diselenggarakan tempat kerja Ayah tersebut. Sekitar pukul 8, setelah sebelumnya dilakukan warming up apa adanya oleh seorang instruktur-instrukturan, rombongan peserta fun bike meninggalkan halaman perusahaan dan mulai berputar-putar di kompleks kawasan industri seluas 330 hektar tersebut. Kurang lebih satu jam menunggu, para biker tiba. Usai istirahat menikmati snack dan minuman yang disediakan panitia, acara "puncak" di mulai yakni pembagian door prize diselingi hiburan yang menampilkan penyanyi-penyanyi dangdut dadakan yang tak lain adalah para karyawan dan staf. Dan seperti biasa, ayah tetap didaulat jadi MC ngaco yang sering membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak.
Sebenarnya tak ada yang luar biasa dari acara tersebut, selain grand prize berupa sebuah sepeda mini dan dua mountain bike cukup keren meski harganya tak terlalu mahal. Cuma yang kemudian menjadi luar biasa, adalah karena di perusahaan ini cukup rutin diadakan acara-acara serupa untuk sekedar membuat para karyawannya merasa lebih fresh jika nanti kembali bekerja. (Kapan ya tempat kerja Mama nggak cuma setahun sekali mengadakan acara family gathering kayak gitu..? Hmm..mimpi kali ye?) Entah itu berupa fun bike, mancing bersama, family gathering, outbond dan sebagainya.
Padahal tak harus berbudget besar karena biasanya perusahaan hanya cukup menyediakan snack dan minuman, doorprize yang nggak harus mahal-mahal dan tentu saja panggung hiburan kecil untuk memberi kesempatan karyawan yang memiliki bakat menyanyi, tampil unjuk gigi.
Dan ternyata acara yang sekilas terlihat sepele tersebut, justru berhasil menjadi "vitamin" bagi para mereka yang bekerja di perusahaan dengan speed dan pressure besar agar tetap selalu bersemangat.
Nyatanya, ayah dan kawan-kawannya yang rata-rata sudah memiliki dua anak, terlihat sangat happy dan terus bergoyang mengikuti alunan musik dangdut. Tak peduli panas dan disaksian para istri dan anak, mereka berjoget dengan gaya masing-masing dan sudah pasti nggak karu-karuan. Lebih gayeng lagi karena para penyanyi di atas panggung juga suka-suka hati mengganti lirik lagu sesuai dengan selera mereka masing-masing.
Lailailailailailai...panggil aku si jablai...adik nggak pernah pulang...abang tetap dibelai...Lailailailailailai panggil aku si jablai, adik jarang pulang...abang belai sendiri.
(*)

24 May 2007

AC Milan Menang! Yoi...


Seperti prediksi para gibol alias penggila bola Tribun Batam, klub papan atas Italia, AC Milan benar-benar menjadi pemenang dan berhak membawa pulang piala EUFA Champions League 2007.
Sejak awal permainan tim dibawah komandon pemain sepuh, Paolo Maldini, memang bermain stabil di stadion Olympic Athena Yunani, Kamis dinihari. Hasilnya 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Ini merupakan kemenangan ketujuh tim asuhan pelatih Carlo Ancelotti tersebut.
Meski bintang lapangan kali ini adalah Filippo Inzaghi dan bukan "the golden and cute boy", Kaka, tapi tak bisa dibantah bahwa gol penentu Inzaghi tercipta atas umpan manis dari pemain berwajah ganteng tersebut. Bravo Kaka!
Tak sia-sia Mama begadang sampai menjelang subuh (dan sendirian...pasti!) melihat aksi memikat tim Rossoneri ini.

22 May 2007

Pelajaran Berharga dari Akbar Kecil

Selasa siang, rombongan dari Tribun Batam yang dipimpin Korlip pak Ahmad Suroso alias Mbah Roso sudah menyambangi rumah bayi lucu Muhammad Akbar (11 bulan) yang sejak lahir tidak memiliki anus. Setelah tanya sana sini di perkampungan padat penduduk di kawasan Bengkong Atas, kami sampai di sebuah rumah petak sangat sederhana yang dindingnya terbuat dari triplek. Di rumah kontrakan berukuran 2,5 x 4 meter, itulah si kecil Akbar dan orangtuanya tinggal. Sang ibu yang juga sedang hamil 7 bulan, terlihat baru saja membersihkan lubang buatan di perut Akbar. Lubang itu sengaja dibuat dokter sebagai tempat keluarnya kotoran sebagai pengganti anus.
''Maaf tempatnya sempit,''katanya sambil membereskan plester, perban, popok dan sebagainya. Suaminya tidak ada di rumah karena sedang pergi ngojek. Biasanya baru pulang siang hari untuk makan dan pergi lagi hingga jam 10 malam.
Tak terbayangkan betapa menderita bocah mungil itu setiap harus buang air besar dan betapa repotnya sang ibu yang harus ekstra hati-hati membersihkan lubang buatan tersebut.
Hingga menjelang umur satu tahun, Akbar memang belum dioperasi karena ketiadaan biaya. Ayahnya hanya seorang pengojek yang tidak memiliki penghasilan tetap. Jangan membayangkan biaya operasi yang ditaksir mencapai Rp 30 juta, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja tidak cukup dan serba kekurangan.
Karena itu kedatangan kami dengan membawa sumbangan Dompet Peduli Pembaca Tribun, kami harapkan bisa membantu meringankan beban mereka. Alhamdulillah sejak rekening dompet peduli di buka beberapa hari lalu, sudah terkumpul dana sebesar Ro 6 juta yang siang itu langsung kami berikan kepada ibunya Akbar. Mungkin untuk sebagian orang, uang sebanyak itu tak berarti apa-apa dan hanya dianggap biasa saja. Tapi tidak untuk keluarga sederhana ini. Bahkan sang ibu terlihat sangat terharu ketika harus menerima amplop berisi uang tunai hasil dari sumbangan orang-orang yang masih peduli pada putra kecilnya.
''Terima kasih...saya tidak bisa membalas kebaikan bapak dan ibu, semoga Allah SWT yang akan membalasnya,''tuturnya parau dengan mata berkaca-kaca.
Siang itu, kami yang datang ke rumah Akbar seolah mendapat sebuah pelajaran berharga lagi. Betapa sesungguhnya Allah SWT selalu menyayangi kita dan menempatkan kita di deretan orang yang berkecukupan meski terkadang kita lalai berterima kasih kepada-Nya. Padahal tanpa kita memintapun, Dia memberi kelapangan rezeki dan nikmat kesehatan yang tidak setiap orang mendapatkannya!
Ya Allah...maafkan kami.(*)

Mama dan rombongan dari Tribun Batam menyerahkan sumbangan dompet peduli untuk bayi Akbar yang lahir tanpa anus. Semoga bermanfaat, ya adik kecil!

21 May 2007

Kakak: Welcome My Bule Teacher!


Beberapa hari belakangan ini Kakak terlihat sedikit cemas tiap harus berangkat kursus. Usut punya usut ternyata dia agak tegang karena bakal kedatangan native speaker dari Inggris.
"'Kira-kira guru baru Kakak yang dari Inggris itu bisa bahasa Indonesia nggak ya, Ma?" tanyanya tanpa bisa kehilangan rasa cemas ketika itu.
"Lho memang kenapa kalau dia nggak bisa bahasa Indonesia? Kan malah bagus tuh, jadi Kakak ngomong bahasa Inggris terus sama dia," jawab Mama.
"Ya tapi kan bahasa Inggris Kakak belum lancar, nanti kalau salah gimana? Kan malu," tukas Kakak lagi.
"Nggak apa-apa kalau salah. Kakak kan sedang belajar, nanti kalau ada yang salah pasti dikoreksi sama native speaker yang baru itu. Sama aja seperti Kakak belajar sepeda dulu, Kakak kan sering jatuh. Tapi setelah bisa naik sepeda, jadi nggak jatuh lagi kan,"kata Mama berusaha menghibur Kakak.
"Jadi kalau nanti Kakak salah ngomongnya, nggak apa-apa ya, Ma?"tanyanya lagi meminta kepastian.
"Nggak apa-apa, percaya deh sama Mama. Kalau Kakak rajin bertanya, malah guru itu nanti jadi lebih perhatian sama Kakak. Jadi jangan takut salah, OK Bos Kecil,"cetus Mama memberi semangat.
"OK Mama,siapa takut!"ujar Kakak riang tanpa rasa cemas yang tadi terlihat jelas. Ya deh...Welcome My Bule Teacher!

Rapat Pagi...Aduh Ngantuk!

Hari pertama masuk kerja pagi, langsung rapat full team. Semua redaktur datang bikin perencanaan liputan masing-masing desk sekaligus follow up headline hari ini. Padahal aduh..ngantuk berat nih! Biasanya ke kantor baru jam 15.00 WIB dan pulang jam 22.00 WIB. Sampai rumah jelas nggak bisa langsung tidur. Ada acara sholat Isya dulu,cek buku-buku pelajaran kakak dan homework dari tempat kursusnya yang harus dikerjakan, ngobrol (kalau sempat)dan melepas rindu dengan Kakak, Adik dan ..Ayah (of course..) Baru bisa tidur jam 24.00 WIb. Belum lagi ''gangguan'' rutin dari Adik yang harus minum susu beberapa kali dan ganti pampers tengah malam. Nggak bisa tidur lelap seperti ayah.
Biasanya habis sholat Subuh dan menyiapkan sarapan Ayah, tidur lagi bareng adik sampai jam 10-an pagi. But now...jam 10.00 sudah standy by di kantor. Sepertinya perlu membiasakan diri lagi nih setelah sekian bulan nggak pernah rapat pagi-pagi seperti ini.
Tapi seru juga sih! Otak agak sedikit segar, cuma jadi teringat Adik terus di rumah yang harus makan siang tanpa di suap Mama. Duh...sedih deh! Tapi bagaimana, namanya risiko bekerja dan harus profesional.
Kebijakan kantor terutama jika pimpinan diganti, kadang sedikit berbenturan dengan tradisi pimpinan lama yang sudah terlanjur jadi kebiasaan karyawan-karyawannya. Entah karena pertimbangan apa, mungkin cuma untuk memperlihatkan ''power'' sebagai pemimpin baru, atau biar kelihatan dari pusat ada gebrakan yang langsung dilakukan usai menduduki jabatan baru. Entahlah. Cuma kadang jadi terkesan kurang wise karena kebijakan yang diterapkan terkesan dipaksakan! Maaf...

20 May 2007

Ayah..olahraga lagi dong...

Sudah dua hari ini ayah kurang enak badan. Seluruh badan pegal-pegal katanya. Mungkin karena kecapekan bolak balik Singapura selama dua hari. Belum lagi cuaca di Batam minggu-minggu terakhir ini memang tidak menentu. Kadang pada siang hari cuaca panas, malam hujan deras. Atau siang hujan deras, malam justru terasa panas minta ampun.
Ayah juga punya riwayat kurang bersahabat dengan tranportasi laut.Sejak dulu. Malah biasanya ada acara muntah-muntah juga. Padahal hampir tiap dua minggu sekali, harus nyebrang ke Singapura.
Semalam sudah mencoba cari tukang pijat langganan ayah, tapi sepertinya si tukang pijat lagi banyak order. Sebenarnya kalau ayah tetap rajin olahraga seperti dulu, minimal jogging sama renang,mungkin nggak banyak keluhan pegal-pegal kayak sekarang. Apalagi tiap habis renang, ayah lebih fresh dan pola makan jadi lebih teratur.
Ayo donk yah...berenang lagi. Kalau masih malas, jogging di sekitar perumahan aja kan nggak apa-apa to? Biar ayah tetap sehat. We love U.

15 May 2007

Foto atas: Mama dan Kakak di Raffles City, foto tengah: Ayah di Shimonoseki, foto bawah: Adik lagi mau bobok



Atta Jadi Kurus


Sudah seminggu Atta (sepupu Kakak dan Adik) sakit demam dan mencret. Sudah seminggu ini juga Atta nggak main ke rumah. Biasanya tiap hari Senin,Rabu dan Jumat, Atta dan Tante Ita (adiknya Ayah) mampir ke rumah sambil nunggu Nisa (kakaknya Atta) pulang kursus bahasa Inggris.
Waktu ke rumah hari Senin (14/5), Atta jadi kelihatan kurus sekali. Kata tante Ita, sejak sakit Atta nggak mau makan. Maunya cuma susu dan donat kentang. Padahal susunya justru bikin mencret. Tapi sudah beberapa hari ini mulai mau makan lontong. Syukur deh...semoga cepat sembuh dan gendut lagi. Soalnya bulan Juli nanti Mbah Siti kan mau datang ke Batam, mau nungguin tante Ita melahirkan. Kira-kira siapa ya nama adik baru kita ini? Kalau Mama sih usul dikasih nama Moza.Tapi belum tahu apa artinya, cuma kayaknya sih keren. Seperti nama anaknya pengusaha wanita Indonesia, Dewi Motik Pramono. Ya...biar kalau sudah besar nanti, ketularan juga jadi pengusaha wanita. Amin.

10 May 2007

Foto atas: Ayah dan Mr Yoshimura Cs di Yamaguchi, foto bawah: Kakak dan Adik mejeng bareng tante Lupi dan adik Berlin



BRI...oh ...BRI

Pagi-pagi Mama, Kak Elis (yg bantu-bantu di rumah) dan Adik Shaki sudah ngantri di kantor BRI Batam Centre. Hari ini Kak Elis mau buka rekening bank, biar gajinya disimpan untuk pulang ke Flores akhir tahun nanti.
Setelah ngantri cukup lama (dan panas!....nggak tau tuh kok bank sebesar BRI nggak memikirkan kenyamanan nasabahnya!)...ketemu dengan customer service. Dari pertama Mama sudah nggak gitu sreg (lha gimana...CS kok nggak ramah babar blas!)
Setelah ngisi form, giliran kak Elis harus tanda tangan. Pas lagi tanda tangan di buku tabungan, entah grogi atau karena baru pertama kali, kertas yang menutupi bagian bawah tempat tanda tangan bergeser. Dengan serta merta sang CS langsung berkomentar:
''Aduh...mbak ini gimana sih digeser-geser,''ketusnya agak kurang menyenangkan.
Rupanya Mama kurang berkenan dengan cara si mbak CS tadi. Kok nggak profesional banget sebagai orang yang berhadapan langsung dengan calon nasabah?
''Maaf mbak, dia baru pertama kali bikin rekening bank, mohon maklum juga dia cuma lulusan SMP. Kalau saya yang biasa tanda tangan dan berurusan dengan bank, bikin seperti itu, silahkan kalau mbak mau marahi saya. Berarti saya ceroboh ,''kata Mama nggak kalah ketus.
Rupanya si Mbak CS baru menyadari kalau dia membuat kesalahan dan buru-buru minta maaf.
Ya bu...maaf,''katanya dengan terpaksa....( Untung Mama agak sabar hari ini, kalau nggak sudah di tulis di hotline public service tuh di Tribun Batam).
Gimana nih pimpinan BRI? Bagaimana BRI akan semakin besar dan menyaingi bank-bank lain kalau untuk urusan sepele saja, para pegawainya tidak dibekali semangat profesionalisme? Coba deh karyawannya disuruh jalan-jalan ke bank lain dan melihat bagaimana para CS di bank-bank tersebut melayani calon nasabahnya dengan wajah ramah?

08 May 2007

Nagabonar Jadi 2...Excellent!!


Akhirnya diputar juga film yang udah ditunggu2 Ayah. Dari hari pertama diputar selalu penuh dan baru hari ketujuh Ayah baru dapat kesempatan. Sebenarnya Mama nggak begitu suka nonton tapi karena harus menemani Ayah...mau nggak mau deh.
Tapi...kok ternyata beda ya film yang satu ini. Dari menit pertama, adegan-adegannya mampu mengaduk-aduk emosi penonton. Dari tertawa terpingkal-pingkal hingga berubah terharu dan bahkan membuat orang menangis. (Malah nih disebelah Mama, ada bapak2 nangisnya sampai terisak2. Aduh menjiwai banget tuh bapak).
Terutama pas adegan Nagabonar menyuruh patung Panglima Besar Jenderal Sudirman menurunkan tangannya dan si Bonaga nangis menciumi tangan bapaknya setelah pingsan gara2 kelamaan ikut upacara bendera.
Hebat memang Deddy Mizwar, sampai RI2 menyempatkan nonton bareng film sekuel Nagabonar ini. Meski mengangkat tema agak berat (tentang cinta tanah air), nggak bikin penontonnya bosan dan merasa rugi beli tiket mahal2. Salut deh...coba semua sutradara dan pemilik modal punya pemikiran yang sama dengan Deddy Mizwar. Mungkin film2 seperti Pocong, Kuntilanak terus apalagi tuh..Suster Ngesot..nggak mendominasi perfilman di Indonesia.
Jadi...Mama bisa seneng pergi ke bioskop donk!

05 May 2007

Sepatu dan Jam Baru Ayah


Ayah baru beli sepatu dan jam tangan. Sepatu sport adidas warna orange. Mama lho yang pilih. Tadinya ayah tidak begitu ngeh dengan sepatu barunya, tapi pas sampai di rumah dan sepatu itu tak ada saingannya lagi, baru ayah merasa sepatu itu cukup menarik. Malah sewaktu mencoba lagi di rumah, sempat-sempatnya ayah mondar mandir pakai sepatu barunya. Nggak dicopot-copot lagi. Mirip kakak kalau habis dibelikan sesuatu.
Besoknya, ayah beli jam baru juga. Modelnya nggak beda jauh dengan jam tangan lama pemberian Mr Nogami pas ayah ke Jepang dulu.
Melihat barang-barang yang baru dibeli, Kakak juga ikut komentar dan bertanya: ''Kalau yang ukurannya kecil untuk kakak ada nggak, Yah? Kakak mau yang warna orange juga!''
Nah lho...ayah sih cuma beli untuk sendiri...!

02 May 2007

Mama lg pusing di kantor, ayah di Jepang...chees, adik lagi senyum-senyum, kakak: I love beach!




Like Father Like Daughter

Pagi-pagi sebelum berangkat sekolah, kakak Naomi sudah dapat ceramah dari Mama. Gara-garanya, tempat minum kakak raib entah dimana. Dicari di tas nggak ada, di kamarnya, di kolong kursi, di bawah meja makan, di dapur. Nihil. Dan yang bikin Mama kasih ceramah, karena ini bukan pertama kalinya tempat minum kakak hilang. Alasannya pasti berubah2. Ketinggalan di kelas, di bawa Tya (teman karib dia), jatuh nggak tahu dimana....again and again....Padahal waktu terus bergulir dan sebentar lagi mobil jemputan datang! Mama masih tetap ngomel dan ujung2nya semua kebiasaan kakak yang suka naruh barang sembarangan terungkit. Anehnya, beda dari biasanya yang cuma diam pasrah kali ini kakak sedikit protes.
''Kok kalau Ayah yang naruh sembarangan, Mama nggak pernah marahin Ayah,''katanya dengan wajah polos plus bedak di wajah yang masih coreng moreng nggak karuan. Glek. Ya Allah...tiba-tiba semangat Mama untuk kasih ceramah kakak lagi hilang dan berganti dengan bayang-bayang rumah yang mendadak jadi kapal pecah kalau Ayah baru datang. Baju seragam di depan tivi, kaos kaki sebelah ada di ruang tamu, sebelah lagi di depan kamar mandi, sajadah dan tasbih yang diletakkan begitu aja di lantai, handuk, celana dalam....Oh My God.
Kenapa Mama nggak kepikiran bahwa ternyata nggak secara langsung kakak telah meniru kebiasaan ayah itu? Betapa mudah apa yang kita lakukan ternyata ditiru mereka tanpa mereka tahu apakah itu sebenarnya layak ditiru atau tidak? Atau karena ini... like father like daughter..? Semoga cuma dua mahluk ini saja yang punya kebiasaan seperti itu di rumah. Jangan adik lagi, Mama bisa pusiiiing!

01 May 2007

Poor Adik...Cepat Sembuh ya...


Hari ini adik masih mencret. Meski nggak rewel, sejak semalam udah nggak terhitung berapa kali ganti celana. Kata orangtua, mau tambah pinter biasanya. Tapi sudah beberapa hari ini memang makin sering ngoceh. Sudah mulai bisa bilang bed...bed..bed (maksudnya bird kalau pas liat ada burung pipit terbang di atas rumah. Padahal biasanya semua dipanggil baby. Walah...burung kok dipanggil baby. Gara-gara diajarin panggil adik leksa di sebelah dengan panggilan baby, semua-semua dipanggil baby, termasuk kakak Naomi. Padahal sebelumnya sudah mulai bisa panggil Mimi...mimi kalau kakaknya pulang sekolah. Berapa hari ini lagi asyik bilang bebi...bebi. Kayaknya sudah lupa jg panggil ayah dan mama. Tapi jalannya udah mulai tambah satu dua langkah. Semoga deh memang mau tambah pinter...

Look at me, I've beautiful big eyes. Olala...

kakak sebelum tampil nari piring di acara perpisahan TK Al Mujahiddin tahun 2005. Senyum dong kak...