13 August 2008

B2W Goes to Lapas Barelang



Minggu 3 Agustus lalu, Ayah bersama teman-teman dari komunitas Bike to Work (B2W) Batam melakukan aksi sosial dengan mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Barelang. Selain bersepeda bersama-sama, komunitas B2W memang mulai concern melakukan berbagai aksi yang sifatnya lebih nyata dan memberi manfaat untuk orang lain.
Selain aksi peduli penghijauan, sebelumnya mereka juga ikut aktif melakukan kampanye pencegahan flu burung. Minggu lalu, B2W juga menjadi tim pendamping para peserta lomba Citramas 10 K yang merupakan even tahunan tiap bulan Agustus.
Karena agenda yang makin banyak itu, tiap Minggu pagi Ayah selalu menghabiskan waktunya bersama dengan teman-temannya di komunitas B2W.
So far sih ok, paling protes datang dari kak Naomi yang merasa sekarang tidak bisa lagi leluasa mengajak Ayah jalan-jalan atau bersepeda tiap hari Minggu pagi. Soalnya sebelum ayah ikut berpartisipasi di B2W, kami biasa menghabiskan hari Minggu pagi di pasar Mega Legenda. Selain untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari (karena letaknya yang dekat dengan rumah), seringnya kami juga mencari sarapan di tempat itu. Kebetulan ada menu kesukaan Naomi yakni Roti Prata (masakan India nih) sehingga bagi Naomi, Minggu pagi memang menjadi hari yang pasti dia tunggu-tunggu.
Tapi ya ngga papa ya Nduk...biar Ayah olah raga dulu tiap Minggu pagi. Kan masih ada Mama juga yang bisa menemani kamu menikmati roti Prata kesukaan kamu itu.
Kalau Ayah tetap sehat dan bugar, kita juga to yang senang?(*)

07 August 2008

Fun Bike Seorang Diri





Fun bike yang digelar PT Shimano Batam (tempat Ayah bekerja) memang sudah beberapa kali diadakan. Tahun inipun moment kebersamaan para karyawan tersebut digelar lagi dan seperti biasa Kakak Naomi ikut ambil bagian. Tapi inilah pertama kali Kakak ikut berkeliling di kawasan Batamindo sendirian (maksudnya nggak ditemani Ayah atau Mama, melainkan bersama rombongan peserta yang sebagian belum dikenalnya dengan cukup baik). Pasalnya Ayah harus tetap berada di panggung dan Mama harus menjaga adik Shakila. Mau nggak mau Kakak "dititipkan" pada teman-teman Ayah.
Meski mengaku capek, tapi kelihatannya Kakak tetap enjoy. Padahal rute yang ditempuh lumayan jauh untuk ukuran anak sebesar dia dan dia tidak lagi dikawal Ayah seperti tahun sebelumnya. Tapi biar sajalah...mulai dari sekarang kami memang tak boleh lagi terlalu memanjakan dia. Sudah saatnya Naomi harus belajar mandiri dan berani menghadapi situasi tertentu, termasuk saat ia harus sendiri memutuskan sesuatu. Bukankah kelak dia juga akan menghadapi hal yang sama saat ia telah tumbuh dewasa?(*)

06 August 2008

Ditinggal Tiga Hari Aja Begini ...





Ini pemandangan yang langsung saya temui di dalam rumah setelah tiga hari saya tinggal pergi. Baju bersih dan kotor yang tercampur dan berserakan hingga ke ruang tamu, di atas kulkas, di ruang keluarga bahkan di atas meja makan. Wouww...
Memang sih Ayah juga pasti tidak bisa menghandle semuanya secara kami memang tidak ada pembantu sekarang. Harus berangkat kerja jam 6.30 dan mampir dulu nitipin adik Shaki dan kakak Naomi di rumah Mama Husna.
Pulangnya sekitar pukul 17.30 dan harus menjemput adik dan kakak dulu. Setelah itu baru masuk rumah (kasihan ayah...). Malamnya masih harus menyiapkan susu lengkap dengan botol-botol yang telah diisi air dan keperluan adik lainnya seperti dryper dan celana ganti. Adik Shaki memang masih bangun malam (biasanya dua kali) untuk minum susu dan ganti dryper. Selain itu juga masih harus membantu menyiapkan baju dan keperluan kakak Naomi karena memang dia belum mandiri sepenuhnya.
Paginya Ayah harus bikin sarapan untuk adik dan kakak sebelum bersiap berangkat kerja. Jadi maklumlah kalau suasana rumah jadi mirip kapal yang habis dibom. Nggak percaya? Nih lihat foto-fotonya...

Malaysia...Negeri yang Terus Berbenah



Setelah lama tidak pernah mendapat giliran tugas ke luar, selama tiga hari kantor menunjuk saya untuk memenuhi undangan dari Batamindo Investment Cakrawala (BIC) mengunjungi proyek prestisius Pemerintah Malaysia yakni Iskandar Regional Development atau Iskandar Malaysia.
Awalnya agak sedikit berat, apalagi anak-anak selama ini tidak pernah saya tinggal hingga berhari-hari. Apalagi pembantu juga belum ada, jadi lengkaplah rasa "berat" yang menggelayuti saya saat memutuskan berangkat. Tapi karena ini tugas, mau tidak mau harus dilaksanakan dengan segala konsekwensinya (Nyatanya saya memang tidak bisa menikmati perjalanan sepenuhnya karena selalu teringat anak-anak dan ...ayahnya juga pasti. He...he...he).
Selain mengunjungi Iskandar Malaysia (yang ternyata bakal menjadi pesaing Batam di masa depan), saya dan teman-teman dari beberapa media lokal di Batam juga mengunjungi Afamosa Resort Malaysia di Melaka. Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa di resort ini jika dibandingkan dengan tempat-tempat rekreasi lain terutama di Singapura atau mungkin Thailand. Tapi karena saya membandingkan dengan Batam, Afamosa menjadi terasa lebih istimewa sebagai tempat berlibur bagi keluarga.
Padahal kalau saja mau, ada beberapa tempat berlibur di Batam yang mungkin bisa disulap lebih "cantik" dan menarik sehingga bisa menjadi tempat wisata andalan di Batam.
Yang jelas sih, selama berada di Afamosa Resort, tidak ada perasaan lain yang saya rasakan selain makin kangen dengan anak-anak. Membayangkan mereka ada bersama saya saat itu, justru membuat saya makin ingin cepat pulang ke Batam.(***)