08 November 2007

Ternyata dia tak berumur panjang...


Namanya Omi Intan Naomi. Kakak kelas saya waktu kuliah di jurusan Komunikasi FISIPOL UGM. Dia angkatan tahun 1989 sedangkan saya dua tahun di bawahnya. Secara pribadi saya tidak mengenal Omi. Tapi bagi anak-anak Komunikasi, sosok Omi yang tak lain adalah putri penyair Darmanto Jatman, adalah sosok yang cerdas dan nyentrik. Boleh dibilang dia menjadi sosok yang cukup familiar dengan gayanya yang sedikit tomboy dan suka asal nyemplong.
Tulisan-tulisannya di beberapa surat kabar dan buku-buku tentang sastra yang pernah ditulisnya, membuat mbak Omi menjadi makin familiar di jurusan kami.
Namun sejak saya tidak tinggal di Yogya lagi, saya tak pernah tahu dimana dan menjadi apa mbak Omi ini. Hingga kemarin, secara tak sengaja saat sedang searching di internet, saya membaca kabar bahwa beliau telah meninggal dunia karena sakit sejak satu tahun lalu. Tepatnya pada 5 Nopember 2006 di RS Bethesda. Sudah lama ternyata dan saya baru tahu. Entahlah meski tidak mengenal, saya merasa kehilangan...Selamat Jalan, mbak. Tuhan memang selalu tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya meski kebaikan itu dalam bentuk kematian.(*)

5 comments:

geka said...

Semua adalah atas kehendakNYA, kita tidak tahu kapan ajal itu kan datang.
Mungkin yang selayaknya kita perbuat adalah memanjatkan do'a pada Allah SWT, agar almarhumah diterima amal ibadahnya.

ichal said...

yah,, emang merasakan ikut kehilangan sebagai temen se almamater setidaknya.

semoga beliau diberikan tempat terhormat disisinya!!

geka said...

Kehendak Allah ; dia "dipanggil pulang", semoga amal ibadahnya diperhitungkan oleh Allah SWT.
Jangan lupa men-do'a kan.

Anonymous said...

Djeng, ternyata kita satu almamater? Saya dari FE UGM lho, gedung kita bersebelahan dong ya? Aku suka jajan di kantinnya Sospol, makan es dawet & tempe mendoannya yg enak itu.

adesiti said...

dear penny,
iya sedih banget. aku mulanya juga tidak gitu kenal, hanya sering denger aja di kampus. tapi aku pernah ketemu di Manila, pas aku workshop di sana dan kita kenalan. selama di sana kita ketawa-ketiwi, lucu-lucuan, meski mbak omi tuh sebenarnya menurutku agak pendiam. eh, tak lama setelah itu aku dengar kabar itu...rasanya tak percaya...

tak ada yang tau seberapa panjang umur kita ya pen...