Lima hari sudah kami "hidup" tanpa pembantu setelah Elis pulang ke kampungnya di Flores NTT Selasa pekan lalu. Meski Elis "cuma" pulang dua bulan dan akan kembali lagi bulan Juli nanti, tapi rasa-rasanya dua bulan itu akan terasa lebih panjang bagi kami. Terlebih seorang tetangga yang sebelumnya sempat bersedia menjaga adik dan kakak selama Elis pulang, mendadak membatalkan rencana tersebut karena kesibukan barunya sebagai pengajar Iqro di masjid.
Ada sebenarnya penitipan anak di dekat rumah, namun melihat sisi keamanan lokasi penitipan tersebut yang kurang maksimal, membuat kami ragu menitipkan adik di tempat tersebut.
Akhirnya diambil jalan keluar terbaik (menurut kami). Adik dan kakak ikut kerja (kebetulan Mama berangkat siang sekitar pukul 2 siang) dan setelah ayah pulang kerja (lebih kurang jam 5 sore), keduanya dijemput dari tempat kerja Mama.
Begitu selama lima hari ini. Entah nanti apakah kami sanggup melakukan hal itu selama dua bulan. Belum lagi pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan Elis, harus kami ambil alih juga. Tapi dari sekian hal yang membuat kami sedikit kerepotan adalah kebiasaan adik di malam hari. Biasanya tengah malam, adik yang biasa tidur dengan Elis, bangun untuk dibuatkan susu.
Semenjak Elis pulang, kebiasaan itu tetap berlanjut. Sayang tidak seperti biasanya, adik pasti nangis memanggil-manggil Elis meski susu sudah kami buat.
"Nggak au. Eyis..Eyis...bikin...susu,"kata dia sambil menangis terisak-isak dan membuat kami sedih.
Elispun sebenarnya tidak tega meninggalkan adik. Sempat dia meminta izin membawa adik selama dia pulang (lah...apa kata dunia kalau kami biarkan Elis membawanya!)
Sudah pasti kami keberatan. Elispun serasa berada di dua pilihan sulit. Di satu sisi sia harus pulang karena sudah dua tahun dia bekerja dengan kami, di sisi lain ia harus berpisah dengan adik. Itu sebabnya hari-hari terakhir akan pulang, diam-diam dia sering menangis memikirkan adik yang akan dia tinggalkan selama dua bulan.
"Nanti adik jangan dititip sama orang yang galak ya, Bu,"pesan dia saat kami berencana menitipkan dia pada seorang tetangga.
Kini masih sekitar 55 hari lagi Elis kembali ke Batam. Tapi satu hal yang kini kami rasakan, kami makin menghargai pekerjaan dia meski statusnya hanya sebagai pembantu rumah tangga.
Hikmah yang lain, kini kami sekeluarga makin sering bertemu. Ayah yang biasanya tak memiliki banyak waktu bersama adik dan kakak, merelakan sebagian waktunya selama dua bulan ini, untuk meringankan pekerjaan Mama menjaga buah hati kami.(***)
17 May 2008
Lima Hari Tanpa Pembantu
Posted by Rumah naomi&shaki at 5:11 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Assalamualaikum ibu tetangga :)
pakabar.
pantesan udah lama ga liat si mbak. ternyata pulang yah, biasanya sore-sore/pagi lewat depan rumah.
Moga si mba cepet pulang ya, trus si dedek ga nangis lagi
assalamu'alaikum, mbak! salam kangen, juga sun sayang buat naomi shaki, ;)
Azzam n umminya dah di KL lagi, mungkin abi balik dari London next two weeks, :( kangennya....juga kangen blogwalking, hehehe... maklum, aq di Indo internetnya lambat, jadi gak buka2 kompi deh, :p
btw, good luck yah! moga2 maidnya segera balik lagi, n pekerjaan mbak semuanya beres-lancar-mudah, sukses! :)
wassalamwrwb...
Post a Comment