22 May 2007

Pelajaran Berharga dari Akbar Kecil

Selasa siang, rombongan dari Tribun Batam yang dipimpin Korlip pak Ahmad Suroso alias Mbah Roso sudah menyambangi rumah bayi lucu Muhammad Akbar (11 bulan) yang sejak lahir tidak memiliki anus. Setelah tanya sana sini di perkampungan padat penduduk di kawasan Bengkong Atas, kami sampai di sebuah rumah petak sangat sederhana yang dindingnya terbuat dari triplek. Di rumah kontrakan berukuran 2,5 x 4 meter, itulah si kecil Akbar dan orangtuanya tinggal. Sang ibu yang juga sedang hamil 7 bulan, terlihat baru saja membersihkan lubang buatan di perut Akbar. Lubang itu sengaja dibuat dokter sebagai tempat keluarnya kotoran sebagai pengganti anus.
''Maaf tempatnya sempit,''katanya sambil membereskan plester, perban, popok dan sebagainya. Suaminya tidak ada di rumah karena sedang pergi ngojek. Biasanya baru pulang siang hari untuk makan dan pergi lagi hingga jam 10 malam.
Tak terbayangkan betapa menderita bocah mungil itu setiap harus buang air besar dan betapa repotnya sang ibu yang harus ekstra hati-hati membersihkan lubang buatan tersebut.
Hingga menjelang umur satu tahun, Akbar memang belum dioperasi karena ketiadaan biaya. Ayahnya hanya seorang pengojek yang tidak memiliki penghasilan tetap. Jangan membayangkan biaya operasi yang ditaksir mencapai Rp 30 juta, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja tidak cukup dan serba kekurangan.
Karena itu kedatangan kami dengan membawa sumbangan Dompet Peduli Pembaca Tribun, kami harapkan bisa membantu meringankan beban mereka. Alhamdulillah sejak rekening dompet peduli di buka beberapa hari lalu, sudah terkumpul dana sebesar Ro 6 juta yang siang itu langsung kami berikan kepada ibunya Akbar. Mungkin untuk sebagian orang, uang sebanyak itu tak berarti apa-apa dan hanya dianggap biasa saja. Tapi tidak untuk keluarga sederhana ini. Bahkan sang ibu terlihat sangat terharu ketika harus menerima amplop berisi uang tunai hasil dari sumbangan orang-orang yang masih peduli pada putra kecilnya.
''Terima kasih...saya tidak bisa membalas kebaikan bapak dan ibu, semoga Allah SWT yang akan membalasnya,''tuturnya parau dengan mata berkaca-kaca.
Siang itu, kami yang datang ke rumah Akbar seolah mendapat sebuah pelajaran berharga lagi. Betapa sesungguhnya Allah SWT selalu menyayangi kita dan menempatkan kita di deretan orang yang berkecukupan meski terkadang kita lalai berterima kasih kepada-Nya. Padahal tanpa kita memintapun, Dia memberi kelapangan rezeki dan nikmat kesehatan yang tidak setiap orang mendapatkannya!
Ya Allah...maafkan kami.(*)

No comments: